Mogok Boeing: 30,000 Pekerja Berdemonstrasi, Menuntut Perbaikan Kondisi Kerja dan Gaji
Seattle, Washington - Ribuan pekerja Boeing, sekitar 30,000 orang, turun ke jalan pada hari Selasa untuk berdemonstrasi menuntut perbaikan kondisi kerja dan gaji yang lebih baik. Mogok ini, yang dimulai pada pukul 06.00 pagi waktu setempat, merupakan yang pertama di Boeing sejak tahun 2000 dan telah menyebabkan gangguan besar pada produksi pesawat.
Tuntutan Pekerja
Pekerja, yang tergabung dalam Serikat Pekerja Machinists and Aerospace Workers (IAM), menuntut sejumlah hal, termasuk:
- Kenaikan gaji: Pekerja meminta kenaikan gaji yang lebih besar daripada yang ditawarkan oleh Boeing. Mereka juga menginginkan jaminan bahwa gaji mereka akan tetap kompetitif dengan perusahaan manufaktur lainnya di wilayah tersebut.
- Peningkatan manfaat: Pekerja menuntut peningkatan manfaat kesehatan dan pensiun.
- Peningkatan kondisi kerja: Pekerja mengeluh tentang beban kerja yang tinggi, kurangnya kesempatan pelatihan, dan kekurangan staf di berbagai departemen. Mereka ingin Boeing berinvestasi lebih banyak dalam kondisi kerja yang lebih aman dan nyaman.
Dampak Mogok
Mogok ini telah menyebabkan gangguan besar pada produksi pesawat Boeing. Perusahaan terpaksa menghentikan produksi pesawat 737 dan 787 di pabriknya di Renton dan Everett, Washington.
Respon Boeing
Boeing telah menyatakan kekecewaan atas keputusan pekerja untuk mogok dan menegaskan bahwa mereka telah menawarkan tawaran kontrak yang "adil dan kompetitif." Perusahaan juga menyatakan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk menyelesaikan sengketa ini dengan cepat dan aman.
Potensi Eskalasi
Jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan dalam waktu dekat, mogok ini berpotensi untuk meningkat dan berdampak lebih besar pada operasional Boeing dan industri penerbangan secara keseluruhan.
Catatan:
Mogok Boeing ini merupakan peristiwa signifikan yang menyorot tantangan yang dihadapi oleh pekerja industri manufaktur saat ini. Persaingan global, otomatisasi, dan perubahan ekonomi telah memberikan tekanan pada pekerja untuk menerima gaji dan kondisi kerja yang lebih rendah. Mogok ini juga menunjukkan pentingnya serikat pekerja dalam memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja.