Umur Persaraan China Naik: Perubahan Selepas 1950-an
China telah mengalami transformasi besar-besaran dalam beberapa dekade terakhir, dan perubahan dalam kebijakan persaraannya mencerminkan perkembangan ekonomi dan demografisnya. Artikel ini akan membahas sejarah singkat kebijakan persaraan China, fokus pada evolusi dari tahun 1950-an hingga sekarang, serta implikasi kenaikan umur persaraan terhadap masyarakat dan ekonomi China.
Zaman Awal: Sistem Persaraan Terpusat (1950-an – 1970-an)
Pada tahun 1950-an, sistem persaraan di China terpusat dan dijalankan oleh negara. Umur persaraan ditetapkan pada 50 tahun untuk pekerja laki-laki dan 45 tahun untuk pekerja perempuan, dengan masa kerja minimum 10 tahun. Sistem ini dirancang untuk menyediakan jaminan bagi pekerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui tenaga kerja yang terampil.
Reformasi Ekonomi dan Perubahan Kebijakan (1980-an – 2000-an)
Dengan dimulainya reformasi ekonomi pada tahun 1978, sistem persaraan China mengalami perubahan signifikan. Sistem lama yang terpusat diganti dengan sistem "tiga pilar" yang lebih kompleks, yang terdiri dari:
- Pensiun dasar: Dijalankan oleh negara dan dibiayai oleh kontribusi pekerja dan pengusaha.
- Pensiun tambahan: Dikelola oleh perusahaan dan dibiayai oleh kontribusi perusahaan dan pekerja.
- Pensiun individu: Diatur sendiri oleh individu melalui tabungan atau investasi.
Pada periode ini, umur persaraan ditingkatkan menjadi 55 tahun untuk pekerja laki-laki dan 50 tahun untuk pekerja perempuan. Perubahan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat dan kebutuhan untuk mempertahankan tenaga kerja yang berpengalaman.
Menyambut Era Baru: Peningkatan Umur Persaraan (2010-an hingga sekarang)
Pada tahun 2010-an, China menghadapi tantangan demografis yang besar, yaitu populasi yang menua dan penurunan angka kelahiran. Hal ini mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan meningkatkan umur persaraan untuk memastikan keberlanjutan sistem persaraan dan mendorong partisipasi tenaga kerja.
Pada tahun 2015, pemerintah mengumumkan rencana untuk secara bertahap meningkatkan umur persaraan hingga 65 tahun untuk kedua jenis kelamin. Proses ini dilakukan secara bertahap, dimulai dengan peningkatan satu tahun setiap dua tahun.
Pada tahun 2023, umur persaraan untuk pekerja laki-laki di sebagian besar daerah China telah mencapai 60 tahun, sementara untuk pekerja perempuan adalah 55 tahun. Pemerintah berencana untuk terus meningkatkan umur persaraan secara bertahap, meskipun terdapat kekhawatiran dari beberapa kalangan mengenai dampaknya terhadap pekerja yang lebih tua.
Dampak Peningkatan Umur Persaraan
Peningkatan umur persaraan di China memiliki dampak yang kompleks baik terhadap masyarakat maupun ekonominya.
Dampak positif:
- Peningkatan produktivitas: Tenaga kerja yang berpengalaman dapat terus berkontribusi pada ekonomi.
- Keberlanjutan sistem persaraan: Meningkatkan dana pensiun dan mengurangi beban pemerintah.
- Peningkatan pendapatan: Pekerja yang lebih tua dapat memiliki lebih banyak waktu untuk menabung dan mendapatkan penghasilan.
Dampak negatif:
- Kemungkinan diskriminasi terhadap pekerja yang lebih tua: Bisnis mungkin memilih pekerja yang lebih muda.
- Beban fisik dan mental: Pekerja yang lebih tua mungkin merasa sulit untuk bekerja sampai umur yang lebih tua.
- Kurangnya peluang bagi generasi muda: Pekerja yang lebih tua dapat menghambat perkembangan karier generasi muda.
Kesimpulan
Peningkatan umur persaraan di China merupakan langkah yang kompleks yang bertujuan untuk mengatasi tantangan demografis dan ekonomi. Meskipun ada potensi manfaat, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap pekerja yang lebih tua dan memastikan bahwa mereka memiliki akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk sukses di masa pensiun. Pemerintah China perlu terus memantau kebijakan persaraannya dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan keadilan bagi semua warga negara.
